JAKARTA - Selama ini kamu mungkin mengenal salah satu planet yang memiliki cincin yaitu Saturnus. Ternyata, tahukah kamu, kalau planet Uranus juga memiliki cincin lho!
Uranus adalah salah satu raksasa es di tata surya. Namun, tanpa diketahui banyak orang, planet ini juga merupakan salah satu dari dua planet yang memiliki cincin.
BACA JUGA:
Apakah Uranus Memiliki Cincin?
Ya, Uranus memiliki cincin seperti Saturnus! Uranus, planet terbesar ketiga di tata surya kita dan ketujuh dari Matahari, cuacanya sangat dingin dan berangin. Raksasa ini berputar dengan kemiringan hampir 90 derajat dari bidang orbitnya, dikelilingi oleh 13 cincin kabur dan 27 bulan kecil seperti dilansir dari Science Times, Senin (28/8/2023).
BACA JUGA:
Punya 9 Cincin
Uranus memiliki cincin tapi sangat tipis dan gelap. Uranus memiliki dua set cincin. Sistem bagian dalam mencakup sembilan cincin, yang sebagian besar berupa cincin sempit berwarna abu-abu tua. Ada dua cincin luar - yang paling dalam berwarna kemerahan seperti cincin berdebu sedangkan bagian luarnya berwarna biru, mirip dengan Saturnus.
Nama-nama cincin tersebut adalah Zeta, 6, 5, 4, Alpha, Beta, Eta, Gamma, Delta, Lambda, Epsilon, Nu, dan Mu, dengan Zeta sebagai yang paling dekat dengan planet. Sabuk debu halus mengelilingi beberapa cincin yang lebih besar.
Cincin planet ini sangat terang dalam beberapa gambar termal Uranus yang berbasis di Bumi. Ini adalah pertama kalinya para peneliti dapat mengukur suhu cincin -195 Celcius, atau 320 derajat di bawah nol Fahrenheit.
Cincin Uranus diperkirakan berusia tidak lebih dari 600 juta tahun, menjadikannya sangat muda. Mereka diperkirakan berkembang dari tabrakan beberapa bulan yang sebelumnya diorbit oleh planet tersebut. Bulan-bulan tersebut mungkin terbelah menjadi beberapa bagian setelah tumbukan, namun hanya sebagian kecil dari pecahan tersebut yang berhasil bertahan sebagai cincin optik padat di zona padat dengan stabilitas maksimal.
Uranus mirip dengan Venus karena berputar dari timur ke barat. Namun, ia unik karena tampak berputar ke samping saat mengorbit Matahari karena kemiringannya yang tidak biasa.
Astronom William Herschel menemukan Uranus pada tahun 1781, planet pertama yang ditemukan dengan teleskop, meskipun awalnya percaya bahwa itu adalah komet atau bintang. Dua tahun kemudian, sebagian karena pengamatan astronom Johann Elert Bode, objek tersebut dengan suara bulat diakui sebagai planet baru.